SMA N 3 BANTUL
|
Nama : 1. Ahmad rafli A (02)
2. Imam satrio K (10)
3. M.Fahmi Idris R(13)
4. Ilyas Hendriansyah(17)
5. Rahmat Fathurahman(22)
12 ipa 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatnya dan karunianya sehingga penyusunya karya tulis
ilmiah yang berjudul” Pengaruh Air Terhadap
Pertumbuhan Bayam”dapat selesai pada waktunya. Penelitian ini diajukan karena
tugas biologi. Dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.
Oleh karena itu , kami mengucapkan terimakasih kepada
1.
ALLAH SWT
2.
BU SITI WIDYASTUTI
S,pd
Kami menyadari dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik
sangat kami semua harapkan demi perbaikan kedepanya.
Bantul
,18 september 2016
12
ipa 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul
Pengaruh Air Terhadap
Pertumbuhan Bayam
B. Latar
belakang
Bayam merupakan tumbuhan yang
biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini
berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan
ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Bayam merupakan
tanaman yang mudah diolah untuk bahan makanan.
Bebrapa manfaat bayam untuk
kesehatan adalah untuk kesehatan jantung, kesehatan tulang.
Menanam tanaman bayam termasuk mudah karena
tanaman ini cepat tumbuh dan dapat tumbuh dimana saja, perawatannya pun tidak
terlalu sulit. Tanaman ini termasuk tanaman yang tergolong tinggi
permintaannya, mengolahnya yang praktis merupakan salah satu alasannya. Salah
satu jenis olahannya adalah dengan dibuat sayur bening. Biasanya bayam
dipadukan dengan beberapa sayuran lainnya seperti kacang panjang, dan sayur
lainnya.
Pada umumnya makhluk hidup memerlukan air
untuk memenuhi kebutuhan bagi tubuhnya sendiri. Dalam hal ini khususnya adalah
bayam. Bayam merupakan salah satu tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau melakukan
proses fotosintesis dan air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting untuk
proses fotosintesis . fotosintesis berfungsi untuk menghasilkan makanan untuk
tanaman itu sendiri untuk pertumbuhannya. Proses fotosintesis adalah :
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik apabila
mendapatkan asupan bahan yang cukup pula. Maka dari itu harus diperhatikan
salah satunya adalah air. Asupan air yang terlalu banyak menyebabkan bagian
dari tumbuhan akan membusuk dan apabila terlalu sedikit maka tumbuhan itu akan
kering dan pertumbuhannya terhambat. Pertumbuhan yang kurang bagus menjadikan
kwalitas yang kurang baik pula.
C. Rumusan
Masalah
Untuk menjawab masalah yang terkandung dalam
penelitian ini dan untuk lebih terarahnya penulisan karya ilmiah ini maka
penulis perlu mengemukakan suatu rumusan masalah sebagai berikut:
“apakah pengaruh pemberian air pada tanaman bayam?”
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui
pengaruh pemberian air dalam pertumbuhan tanaman bayam.
E. Manfaat Penelitian
hal yang diharapkan dari penelitian ini antara
lain :
1. Meningkatnya
perhatian terhadap perawatan tanaman.
2. Agar
siswa dapat menghasilkan tanaman dengan kwalitas yang lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Dasar
Teori
Menurut Ware George
and J. P MC. Collum pada bukunya Producing Vegetable Crops, sistematika dari
tanaman bayam sebagai berikut.
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub – division :
Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Amaranthales
Family
: Amaranthaceae
Genus
: Amarnthus
Species
: Amaranthus sp.
(Ware, 1975).
Bentuk tanaman bayan
adalah terma (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 – 2 m, berumur semusim
atau lebih. System perakaran menyebar dangkal pada kedalaman antara 20 – 40 cm
dan berakar tunggang (henssayon, 1985).
Batang tanaman bayam kecil berbentuk bulat, lunak, dan berair.
Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial.
Batangnya berwarna merah (Anonimousa, 2009).
Daun tanaman bayam
adalah daun tunggal. Berwarna kehijauhan, bentuk bundar telur memanjang
(ovalis). Panjang daun 1,5 sampai 6,0 cm. lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. ujung
daun obtusus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus
(Rismunandar, 1967).
Merupakan bunga
berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota,
panjangnya 1,5 – 2,5 mm. kumpulan bunga berbentuk bulir untuk bunga jantan
(Hendro, 1984).
Bayam sebagai sayur
hanya umum dikenal di Asia
Timur dan Asia
Tenggara, sehingga disebut
dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan
Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach"
dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film
kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran
daun lain - lihat Bayam
(Spinacia).
Di tingkat konsumen,
dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam
cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter)
dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalurtepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan
ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup
encer sepertisayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari
jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A.
tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A.
spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).
Kandungan besi pada
bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan
penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalamfotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.
Beberapa
kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih
dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman
hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya
berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam
dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai
makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
Akar tunggang bayam
juga dimanfaatkan sebagai obat. Kebanyakan digunakan oleh masyarakat sebagai
salah satu alternatif memenuhi kebutuhan hidup.
Air merupakan sumber
kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga
tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar anatara 90%
untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua
sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan airnya sangat sedikit.
penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram, tanaman
akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1%
dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk
transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1 %,
termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama
pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan . Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan . Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
Air yang di butuhkan
oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di tahan oleh
butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada
sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya. Peranan air
bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan biologi
pertumbuhannya yaitu :
• Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman
• Aktivator enzim
• Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
• Sumber H dalam fotosintesis
• Penghasil O2 dalam fotosintesis
• Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
• Menjaga Ψp sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
• Pemacu respirasi
• Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
• Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
• Agensia penyebaran benih tanaman
• Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
• Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman
• Aktivator enzim
• Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
• Sumber H dalam fotosintesis
• Penghasil O2 dalam fotosintesis
• Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
• Menjaga Ψp sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
• Pemacu respirasi
• Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
• Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
• Agensia penyebaran benih tanaman
• Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman bayam tidak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit,
asalakan kondisi tanah subur, penyiraman teratur, dan saluran drainase lancer.
Tanaman bayam sangat toleran terhadap keadaan yang tidak menguntungkan
sekalipun (Hukum, 1990).
Tanaman sangat toleran
terhadap besarnya perubahan keadaan iklim. Factor – factor iklim yang
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman antara lain ketinggian tempat, sinar
matahari, suhu, dan kelembaban. Bayam banyak ditanam di dataran rendah hingga
menengah, terutama pada ketinggian antara 5 – 2000 m dari atas permukaan laut
(dpl) (Rahardi, 1993).
Pada musim hujan, tanaman bayam masih dapat tumbuh dengan baik
asalkan tanahnya tidak tergenang. Oleh karena itu, drainase tanah harus
diperhatikan meskipun tanaman bayam tahan terhadap air hujan. Kebutuhan sinar
matahari untuk tanaman bayam adalah berkisar 400 – 800 yang akan mempengaruhi
pertumbuhan optimum dengan suhu rata – rata 20 – 30 0C, curah
hujan antara 1000 – 2000 mm, dan kelembaban di atas 60% (Rismunandar, 1967).
Tanaman bayam masih
dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim hujan ataupun kemarau. Tanaman
ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada aal musim
hujan, yaitu sekitar bulan Oktober – Novenmber. Tanaman bayam sangat toleran
terhadap besarnya perubahan keadaan iklim (Nazaruddin, 1994).
Keadaan angin yang
terlalu kencang dapat merusah tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah
tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman (Rukmana, 1994).
Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 –
200C. karena tanaman bayam cocok untuk ditanam di dataran tinggi
maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhan. Curah
hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm/tahun (Rahardi, 1933).
Tanaman bayam
memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman
bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam
menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapatkan sinar matahari penuh
(Rahardi, 1933).
Pada tanah yang tandus
dan liat, bayam masih dapat tumbuh dengan baik jika dilakukan penambahan
organic yang cukup banyak. Pada umumnya, orang menanam bayam di tanah kering,
misalnya di atas tanah tegalan, lading, dan perakaran. Jarang sekali bayam
ditanam di sawah atau di ngarai (Ladion, 1988).
Pada tanah yang ber –
pH di atas atau di bawah kisaran tertentu, tanaman bayam sukar tumbuh. Kisaran
derajat kisaran (pH) tanah yang baik bagi pertumbuhan bayam antara 6 – 7. Jenis
bayam tertentu masih dapat tumbuh pada tanah – tanah alkalin (basa). Tanaman akan
menunjukkan pertumbuhan yang merani bila pH tanah di bawah 6. Begitu pula pada
pH di atas 7, tanaman akan mengalami gejala klorosis (Nazariddin, 1994).
Tanaman bayam tidak
memiliki jenis tanah tertantu, akan tetapi untuk pertumbuhan yang baik
memerlukan tanah yang subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan
organic. Pada tanah yang tandus dan liat, bayam masih dapat hidup dan tumbuh
dengan baik (Rismunandar, 1967).
Kebutuhan
air untuk tanaman harus diperhatikan. Tanaman bayam yang masih muda (sampai
minggu pertama setelah tanam) memerlukan air sebesar kurang lebih 4 mm/tanaman
atau 4 l/m2 dalam sehari. Menjelang dewasa tanaman ini
memerlukan air sekitar 8 mm atau 8 l/m2 setiap harinya. Penyiangan rumput
secara khusus pada pertanaman bayam petik tidak terlalu diperlukan, namun
diperlukan pada pertanaman bayam cabut.
Dalam 100 g Bayam terdapat :
Energi 36
kal
Protein
3,5 g
Lemak 0,5
g
Karbohidrat
6,5 g
Serat
0,8 g
Kalsium 267
mg
Fosfor 67
mg
Besi 3,9
mg
Vitamin
A 6.090 IU
Vitamin
B1 0,08 mg
Vitamin
C 80 mg
Air 86,9
g
B. Rumusan Hipotesis
Jika bayam mendapat asupan air yang sesuai
dengan kebutuhan bayam, maka pertumbuhan bayam baik dengan kwalitas yang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Defenisi Oprasional
Variabel
bebas :
perbedaan frekuensi penyiraman tiap tanaman.
Variabel
respon :
pertambahan tinggi tanaman bayam.
Variabel
control : pot
bunga, tanah, , bibit bayam, air.
Defenisi
oprasional : pertambahan tinggi bayam dalam
satuan cm (senti meter)
B. Rancangan Penelitian
Bibit bayam disemaikan dalam 3 pot berbeda,
pot tersebut diberi label A, B, dan C.
Pot A : frekuensi penyiraman
setiap hari.
Pot B : frekuensi penyiraman 2
hari sekali
Pot C : frekuensi penyiraman 3
hari sekali
Ketiga pot tersebut diletakkan di tempat yang
sama.
C. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah agar lebih
memperhatikan frekuensi penyiraman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih
baik.
D. Alat dan Bahan
1. Pot bunga
2. Tanah
3. tanaman bayam
4. Air
5. Penggaris
E. Metode Penelitian
1. Siapkan
3 pot bunga kecil dan masing-masing beri label A, B, dan C.
2. Siapkan
tanah
3. Bagi
tanah ke dalam tiap-tiap pot dalam ukuran yang sama.
4. Tebar
biji bayam diatas masing-masing pot.
5. Siramlah
biji-biji bayam tersebut dengan frekuensi yang berbeda :
Pot A : frekuensi penyiraman
setiap hari.
Pot B : frekuensi penyiraman 2
hari sekali
Pot C : frekuensi penyiraman 3
hari sekali
6. Ukurlah
ketinggian bayam menggunakan mistar apabila sudah mulai tumbuh sampai hari
terakhir penelitian.
7.
table pengamatan.
Hari
|
Ketinggian bayam
|
||
Pot A
|
Pot B
|
Pot C
|
|
1
|
1 cm
|
1cm
|
1cm
|
2
|
1.3 cm
|
1 cm
|
1 cm
|
3
|
1.4 cm
|
1.2 cm
|
1 cm
|
4
|
1.4 cm
|
1.2 cm
|
1.1 cm
|
5
|
1.4 cm
|
1.2 cm
|
1.1 cm
|
6
|
1.4 cm
|
1.3 cm
|
1.2 cm
|
F. Rencana Analisis
Tempat : Rumah
Tanggal
|
Kegiatan
|
18 september 2016
|
Penyiraman dan penanaman tanaman
|
18 sudah dilakukan penyiraman untuk Pot a karena penyiraman
setiap hari, pengukuran tgl 19-23 september
|
Penyiraman dan pengukuran tinggi tanaman bayam.
|
|
|
BAB III
Hasil dan pembahasan
Hari
|
Ketinggian bayam
|
||
Pot A
|
Pot B
|
Pot C
|
|
1
|
1 cm
|
1cm
|
1cm
|
2
|
1.3 cm
|
1 cm
|
1 cm
|
3
|
1.4 cm
|
1.2 cm
|
1 cm
|
4
|
1.4 cm
|
1.2 cm
|
1.1 cm
|
5
|
1.4 cm
|
1.2 cm
|
1.1 cm
|
6
|
1.7 cm
|
1.3 cm
|
1.2 cm
|
Dari hasil peneltian di atas, sudah terlihat bahwa frekuensi
penyiraman air terhadap tanaman bayam sangat mempengaruhi proses pertumbuhan
karena air juga merupakan unsur penting dalam proses fotosintesis pada tumbuhan
. selain itu jika jarang disirami maka tumbuhan lambat untuk bertumbuh dan bisa
juga layu/mati. Dari perbedaan Pot a , pot b dan pot c , pot a sangat cepat
dibandingkan oleh pot b dan pot c karena frekuensi pot a setiap hari sedangkan
pot b hanya 2 hari sekali penyiraman dan pot c 3 hari sekali penyiraman.
KESIMPULAN
Kebutuhan
air untuk tanaman harus diperhatikan. Tanaman bayam yang masih muda (sampai
minggu pertama setelah tanam) memerlukan air sebesar kurang lebih 4 mm/tanaman
atau 4 l/m2 dalam sehari. Menjelang dewasa tanaman ini
memerlukan air sekitar 8 mm atau 8 l/m2 setiap harinya. Penyiangan rumput
secara khusus pada pertanaman bayam petik tidak terlalu diperlukan, namun
diperlukan pada pertanaman bayam cabut. Jadi hal yang perlu dan penting
yaitu penyiraman frekuensi air , jika tak disirami sama sekali maka peluang
besar akan mati.